KATA PENGANTAR
Ahmed Hoosen Deedat lahir di daerah
Surat, India, pada tahun 1918. Ia tidak dapat berkumpul dengan
ayahnya sampai tahun 1926. Ayahnya adalah seorang penjahit yang
karena profesinya hijrah berimigrasi ke Afrika Selatan tidak lama
setelah kelahiran Ahmed Deedat.
Tanpa pendidikan formal dan untuk menghindar dari kemiskinan yang
sangat pedih, Ahmed Deedat pergi ke Afrika Selatan untuk dapat hidup
bersama ayahnya pada tahun 1927. Perpisahan Deedat dengan ibunya
pada tahun kepergiannya ke Afrika selatan menyusul ayahnya itu
adalah saat terakhir ia bertemu ibunya dalam keadaan hidup karena
beliau meninggal beberapa bulan kemudian.
Di negeri yang asing, seorang anak laki-laki kecil berusia 9 tahun
tanpa berbekal pendidikan formal dan penguasaan bahasa Inggris mulai
menyiapkan peran yang harus dimainkannya berpuluh-puluh tahun
kemudian tanpa disadarinya.
Dengan ketekunannya dalam belajar, anak laki-laki kecil tersebut
tidak hanya dapat mengatasi hambatan bahasa, tetapi juga unggul di
sekolahnya. Kegemaran Deedat membaca menolongnya untuk mendapatkan
promosi sampai ia menyelesaikan standar 6. Kurangnya biaya
menyebabkan sekolahnya tertunda dan di awal usia 16 tahun untuk
pertama kalinya is bekerja dalam bidang retail (eceran).
Yang terpentmg dari ini semua adalah pada tahun 1936 sewaktu Ia
bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di
pantai selatan Natal. Penghinaan yang tak henti-hentinya dari siswa
misionaris menantang Islam selama kunjungan mereka ke toko
menanamkan keinginan yang membara pada diri anak muda tersebut untuk
melakukan aksi menghentikan propaganda mereka yang salah.
Sudah ditakdirkan, Ahmed Deedat menemukan sebuah buku berjudul
Izharul-Haq yang berarti mengungkapkan kebenaran. Buku ini berisi
teknik-teknik dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India yang
sangat besar dalam membalas gangguan misionaris Kristen selama
penaklukan Inggris dan pemerintahan India. Secara khusus, ide untuk
menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmed Deedat.
Dibekali dengan semangat yang baru ditemukannya ini, Ahmed Deedat
membeli Injil pertamanya dan mulai melakukan debat dan diskusi
dengan siswa-siswa misionaris. Ketika mereka mundur tergesa-gesa
tidak beraturan dalam menghadapi argumen baliknya yang tajam, ia
secara pribadi memanggil guru mereka dan bahkan pendeta-pendeta di
daerah tersebut.
Keberhasilan-keberhasilan ini memacu Ahmed Deedat untuk berda'wah.
Bahkan perkawinan, kelahiran anak, dan singgah sebentar selama tiga
tahun ke Pakistan sesudah kemerdekaannya tidak mengurangi antusias
atau keinginannya untuk membela Islam dari penyimpangan-penyimpangan
yang memperdayakan dari para misionaris Kristen.
Dengan semangat misionaris untuk memproyeksikan kebenaran dan
keindahan Islam, Ahmed Deedat membenamkan dirinya pada sekumpulan
kegiatan lebih dari tiga dekade yang akan datang. Ia memimpin kelas
untuk pelajaran Injil dan memberi sejumlah kuliah. Ia mendirikan
As-Salaam, sebuah institut untuk melatih para dai Islam. Ahmed
Deedat, bersama-sama dengan keluarganya, hampir seorang diri
mendirikan bangunan-bangunan termasuk masjid yang masih dikenal
sampai saat ini.
Ahmed Deedat anggota awal dari Islamic Propagation Centre
International (IPCI) dan menjadi presidennya, sebuah posisi yang
masih dipegangnya sampai hari ini. Ia menerbitkan lebih dari 20 buku
dan menyebarkan berjuta-juta salinan gratis.
Ahmed Deedat mengirim beribu-ribu
materi kuliah ke seluruh dunia dan berhasil melawan
pengabar-pengabar Injil pada debat umum. Beberapa ribu orang telah
menjadi Islam sebagai hasil usahanya.
Sebagai penghargaan yang pantas untuk prestasi yang bersejarah itu,
ia mendapat penghargaaan internasional dari Raja Faisal tahun 1986.
Penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.
Tak ada sejumlah hadiah dan penghargaan dapat benar-benar menangkap
intisari dan semangat seseorang untuk Islam, termasuk bunga rampai
buku ini. Buku yang mendemonstrasikan himpunan analisis Ahmed Deedat
diambil dari pertemuan-pertemuan pribadi dan
pengalaman-pengalamannya melawan gangguan umat Kristen.
Semoga Allah memberkahinya untuk buku ini, seseorang untuk diikuti
dan semua usahanya untuk Islam, Insya Allah.
EBI LOCKHAT
20 Syawal 1413H / 13 April 1993
Durban, Afrika Selatan
<<back
|